Pages

Sabtu, 21 Desember 2013

manfaat madu

Madu, hmmm jika denger kata-kata ini pasti yang terlintas dipikiran kita adalah manis dan lezat. Ya, madu memang memiliki rasa yang sangat manis dan lezat, namun dibalik rasanya yang manis, madu ternyata juga menyimpan segudang manfaat bagi tubuh manusia, baik untuk kesehatan maupun untuk kecantikan.
Manfaat Madu Untuk Kecantikan
Manfaat Madu Untuk Kecantikan Wajah Dan Bibir
Nah untuk kali ini Blog info kesehatan akan mencoba mengulas mengenai manfaat madu untuk kecantikan baik untuk perawatan kulit wajah maupun manfaatnya untuk memerahkan bibir.

Manfaat madu murni untuk perawatan kulit memang sudah tidak bisa diragukan lagi, pasalnya bahan alami ini sudah dikenal dalam dunia kecantikan sejak dahulu kala, dan sudah terbukti khasiatnya jika digunakan secara rutin dan benar.

Adapun jika anda tertarik untuk memanfaatkan madu sebagai bahan alami kecantikan anda dapat membacanya dibawah ini, manfaat madu untuk kecantikan dibawah juga disertakan cara pemakaiannya, supaya lebih  mempermudah anda untuk memahaminya, berikut adalah manfaat dan cara pengaplikasian madu untuk kecantikan:

A. Madu dapat Melembabkan Kulit Wajah
Jika anda seorang yang memiliki wajah kering dan kusam, tak ada salahnya mencoba menggunakan madu untuk melembabkan kulit wajah anda. Cara ini bekerja dengan mengikat air dari dalam kulit, sehingga pasokan air di kulit dapat terpenuhi.

Cara pengaplikasian madu untuk wajah adalah dengan menyiapkan madu murni kemudian di oleskan secara merata ke area wajah (untuk masker alami wajah).

B. Memerahkan Bibir Dan Membuat Lembat Bibir
Manfaat lainnya yang bisa kita ambil dari madu adalah untuk perawatan bibir, ternyata madu bisa membantu anda untuk membuat bibir yang kering menjadi lembab, dan merubah warna gelap menjadi merah alami.

Adapun caranya adalah siapkan madu murni, kemudian tuang ke sendok makan, lalu encerkan madu dengan memanaskannya sebentar/madu mengeluarkan busa putih. Oleskanlah madu yang sudah kita panaskan ke area bibir anda secara merata. Lakukanlah cara-cara diatas secara rutin 7 hari sebelum anda tidur.  Maka anda akan melihat hasilnya (bibir tampak merah merona, dan lembab)
Cara pengaplikasian madu untuk jerawat:
  • Siapkan madu kemudian hangatkan terlebih dahulu
  • Oleskan madu yang sudah kita hangatkan tadi ke area wajah yang terdapat jerawat ataupun bekas jerawat
  • Diamkan dahulu jangan dibasuh kira kira 2 – 3 jam,
  • kemudian cuci muka anda menggunakan air hangat.
  • Lakukan cara ini secara rutin agar jerawat anda bisa hilang tanpa bantuan produk kecantikan lainnya.
Baca juga tips menghilangkan jerawat lainnya:
Fungsi madu untuk perawatan wajah terakhir pada artikel kali ini adalah mencerahkan warna wajah menjadi lebih putih, adapun cara kerja madu ialah dengan mengangkat sel kulit mati yang terdapat diwajah dari luar.

Cara pengaplikasiannya:
  • Siapkan satu sendok madu murni, minyak almond, Oatmeal dan air perasan lemon
  • Campur semua bahan hingga merata,
  • Bubuhkan kewajah dan pijit secara perlahan urang lebih 10 menitan
  • Cuci muka menggunakan air dingin.
Itulah sedikit ulasan mengenai manfaat madu untuk kecantikan wajah dan bibir, semoga artikel kali ini bermanfaat, selamat mencoba, dan mohon maaf jika banyak salah kata di artikel ini.

Bakteri yang meguntungkan


Bakteri yang menguntungkan

Bakteri yang menguntungkan adalah bakteri yang berperan membantu kegiatan manusia dalam melakukan pekerjaanya seperti bidang pangan, kesehatan, farmasi , lingkungan.
Penjelasan-penjelasan tentang bakteri yang menguntungkan:

Bidang lingkungan

Keanekaragaman bakteri dan jalur metabolismenya menyebabkan bakteri memiliki peranan yang besar bagi lingkungan.[5] Sebagai contoh, bakteri saprofit menguraikan tumbuhan atau hewan yang telah mati dan sisa-sisa atau kotoran organisme.[5] Bakteri tersebut menguraikan proteinkarbohidrat dan senyawa organik lain menjadi CO2, gas amoniak, dan senyawa-senyawa lain yang lebih sederhana.[5] Contoh bakteri saprofit antara lain Proteus dan Clostridium.[5] Tidak hanya berperan sebagai pengurai senyawa organik, beberapa kelompok bakteri saprofit juga merupakan patogenoportunis.[5]
Frankia alni, salah satu bakteri pengikat N2 yang berasosiasi dengan tanaman membentuk bintil akar.
Kelompok bakteri lainnya berperan dalam siklus nitrogen, seperti bakteri nitrifikasi.[2]Bakteri nitrifikasi adalah kelompok bakteri yang mampu menyusun senyawa nitrat dari senyawa amonia yang pada umumnya berlangsung secara aerob di dalam tanah.[45]Kelompok bakteri ini bersifat kemolitotrof.[45] Nitrifikasi terdiri atas dua tahap yaitu nitritasi (oksidasi amonia (NH4) menjadi nitrit (NO2-)) dan nitratasi (oksidasi senyawa nitrit menjadi nitrat (NO3)).[45] Dalam bidang pertanian, nitrifikasi sangat menguntungkan karena menghasilkan senyawa yang diperlukan oleh tanaman yaitu nitrat.[45] Setelah reaksi nitrifikasi selesai, akan terjadi proses dinitrifikasi yang dilakukan oleh bakteri denitrifikasi.[45] Denitrifikasi sendiri merupakan reduksi anaerobik senyawa nitrat menjadi nitrogen bebas (N2) yang lebih mudah diserap dan dimetabolisme oleh berbagai makhluk hidup.[2] Contoh bakteri yang mampu melakukan metabolisme ini adalah Pseudomonas stutzeriPseudomonas aeruginosa, and Paracoccus denitrificans.[46] Di samping itu, reaksi ini juga menghasilkan nitrogen dalam bentuk lain, seperti dinitrogen oksida (N2O).[2] Senyawa tersebut tidak hanya dapat berperan penting bagi hidup berbagai organisme, tetapi juga dapat berperan dalam fenomena hujan asam dan rusaknya ozon.[2] Senyawa N2O akan dioksidasi menjadi senyawa NO dan selanjutnya bereaksi dengan ozon (O3) membentuk NO2-yang akan kembali ke bumi dalam bentuk hujan asam (HNO2).[2]
Di bidang pertanian dikenal adanya suatu kelompok bakteri yang mampu bersimbiosisdengan akar tanaman atau hidup bebas di tanah untuk membantu penyuburan tanah.[5] Kelompok bakteri ini dikenal dengan istilah bakteri pengikat nitrogen atau singkatnya bakteri nitrogen. Bakteri nitrogen adalah kelompok bakteri yang mampu mengikat nitrogen (terutaman N2) bebas di udara dan mereduksinya menjadi senyawa amonia (NH4) dan ion nitrat (NO3-) oleh bantuan enzim nitrogenase.[47][48] Kelompok bakteri ini biasanya bersimbiosis dengan tanaman kacang-kacangan dan polong untuk membentuk suatu simbiosis mutualisme berupa nodul atau bintil akar untuk mengikat nitrogen bebas di udara yang pada umumnya tidak dapat digunakan secara langsung oleh kebanyakan organisme.[48][2] Secara umum, kelompok bakteri ini dikenal dengan istilah rhizobia, termasuk di dalamnya genus bakteri RhizobiumBradyrhizobium,MesorhizobiumPhotorhizobium, dan Sinorhizobium.[2] Contoh bakteri nitrogen yang hidup bersimbiosis dengan tanaman polong-polongan yaitu Rhizobium leguminosarum, yang hidup di akar membentuk nodul atau bintil-bintil akar.[2]

Bidang pangan

Terdapat beberapa kelompok bakteri yang mampu melakukan proses fermentasi dan hal ini telah banyak diterapkan pada pengolahan berbagi jenis makanan.[5] Bahanpangan yang telah difermentasi pada umumnya akan memiliki masa simpan yang lebih lama, juga dapat meningkatkan atau bahkan memberikan cita rasa baru dan unik pada makanan tersebut.[5] Beberapa makanan hasil fermentasi dan mikroorganisme yang berperan:
No.Nama produk atau makananBahan bakuBakteri yang berperan
1.YoghurtsusuLactobacillus bulgaricus dan Streptococcus thermophilus
2.MentegasusuStreptococcus lactis
3.TerasiikanLactobacillus sp.
4.Asinan buah-buahanbuah-buahanLactobacillus sp.
5.SosisdagingPediococcus cerevisiae
6.KefirsusuLactobacillus bulgaricus dan Streptococcus lactis

Beberapa spesies bakteri pengurai dan patogen dapat tumbuh di dalam makanan.[49]Kelompok bakteri ini mampu memetabolisme berbagai komponen di dalam makanan dan kemudian menghasilkan metabolit sampingan yang bersifat racun.[49] Clostridium botulinum, menghasilkan racun botulinin, seringkali terdapat pada makanan kalengan dan kini senyawa tersebut dipakai sebagai bahan dasar botox.[49] Beberapa contoh bakteri perusak makanan:

Bidang kesehatan

Tidak hanya di bidang lingkungan dan pangan, bakteri juga dapat memberikan manfaat dibidang kesehatanAntibiotik merupakan zat yang dihasilkan oleh mikroorganisme dan mempunyai daya hambat terhadap kegiatan mikroorganisme lain dan senyawa ini banyak digunakan dalam menyembuhkan suatu penyakit.[5] Beberapa bakteri yang menghasilkan antibiotik adalah: Terlepas dari peranannya dalam menghasilkan antibiotik, banyak jenis bakteri yang justru bersifat patogen.[52] Pada manusia, beberapa jenis bakteri yang sering kali menjadi agen penyebab penyakit adalah Salmonella enterica subspesies I serovar Typhi yang menyebabkan penyakit tifusMycobacterium tuberculosis yang menyebabkan penyakit TBC, dan Clostridium tetani yang menyebabkan penyakittetanus.[53][54] Bakteri patogen juga dapat menyerang hewan ternak, seperti Brucella abortus yang menyebabkan brucellosis pada sapi dan Bacillus anthracis yang menyebabkan antraks.[55] Untuk infeksi pada tanaman yang umum dikenal adalahXanthomonas oryzae yang menyerang pucuk batang padi dan Erwinia amylovora yang menyebabkan busuk pada buah-buaha


Refrensi :
  1. ^ "Bacteria (eubacteria)"Taxonomy Browser. NCBI. Diakses pada 10 September 2008.
  2. ^ a b c d e f g h i j k l m n o p q r s t u v w x y z Madigan MT (2009). Brock Biology of Microorganisms Twelfth Edition.
  3. ^ Berg JM, Tymoczko JL Stryer L (2002). Molecular Cell Biology (edisi ke-5th). WH Freeman. ISBN 0-7167-4955-6.
  4. ^ Berg JM, Tymoczko JL Stryer L (2002). Molecular Cell Biology (edisi ke-5th). WH Freeman. ISBN 0-7167-4955-6.
  5. ^ a b c d e f g h i j k l m n o p q r s Todar K. 2008. Online Textbook of Bacteriology.http://www.textbookofbacteriology.net/index.html [diakses pada 21 Juni 2011].
  6. ^ Anesti V, McDonald IR, Ramaswamy M, Wade WG, Kelly DP, Wood AP. 2005. Isolation and molecular detection of methylotrophic bacteria occurring in the human mouth. Environ Microbiol 7(8):1227-38.
  7. ^ Gallego V, Garcia MT, Ventosa A. 2005.Methylobacteriumvariabile sp. nov., a methylotrophic bacterium isolated froman aquatic environment. Int J Syst Evol Microbiol 55:1429-33.
  8. www.id.wikipedia.org

Morfologi dan Anatomi Burung Merpati

Morfologi dan Anatomi Burung Merpati


Columba domestica


Morfologi
Tubuh burung merpati (Columba domestica) terbagi atas caput, cervix, truncus dan cauda. Caputnya relative kecil, terdapat paruh yang dibentuk oleh maksilla dan mandibula, nares terletak pada bagian lateral paruh bagian atas. Selain itu. Anggota badan (extrimitas) yang seluruhnya tertutup bulu kecuali pada paruh dan kakinya. Kakinya  dapat digunakan untuk berjalan, bertengger maupun berenang (dengan selaput interdigital), tidak bergigi dan mempunyai paruh yang berbeda-beda sesuai jenis makanannya
Columba domestica merupakan salah satu dari class aves. Burung ini termasuk hewan berdarah panas dan berkembang biak dengan ovipar atau bertelur. Columba domestica mampu mengenal habitatnya. Ketika burung dilepas maka ia akan kembali ke sarangnya
Menurut letaknya, bulu aves dibedakan menjadi:
§  Tectrices, bulu yang menutupi badan.
§  Rectrices, bulu yang berada pada pangkal ekor, vexilumnya simetris dan berfungsi sebagai kemudi.
§  Remiges, bulu pada sayap yang dibagi lagi menjadi:
§  Remiges primarie yang melekatnya secara digital pada digiti dan secara metacarpal pada metacarpalia.
§  Remiges secundarien yang melekatnya secara cubital pada radial ulna.
§  Remiges tertier yang terletak paling dalam nampak sebagai kelanjutan sekunder daerah siku.
§  Parapterum, bulu yang menutupi daerah bahu.
§  Ala spuria, bulu kecil yang menempel pada ibu jari

            Klasifikasi Columba domestica menurut Jasin (1989) adalah sebagai berikut :
Phylum            : Chordata
Subphylum      : Vertebrata
Class                : Aves
Ordo                : Columbiformes
Famili              : Columbidae
Genus              : Columba
Species            : Columba domestica

Anatomi

    1.  System gerak

      
Tengkorak                 : Melindungi otak dan isi kepala
Tulang leher               : Untuk menghubungkan ke tempurung kepala
Tulang lengan             : Untuk menggerakkan sayap
Tulang hasta               : Tulang sayap yang menghubungkan dengan tulang lengan
Tulang pengumpil       : Tulang sayap yang menghubungkan dengan tulang lengan
Korakoid                     : Penghubung tulang dada
Tulang dada                  : Tempat melekatnya oto untuk terbang
Tulang rusuk                   : Tulang yang melindungi isi perut
Pelvis                             : Penghubung tulang ekor
Tulang ekor               : Tulang penghubung dengan kloaka
Tulang kering             : Penghubung tulang paha kebetis
Tulang paha               : Untuk persendian.

Burung juga memiliki rangka dalam. Burung terbang dengan cara mengepakkan sayap. Gerakan sayap dapat dikendalikan oleh otot-otot terbang yang sangat kuat. Otot-otot tersebut melekat pada tulang dada. Burung memiliki dua otot terbang, ketika salah satu otot menarik ke bawah otot yang lain menarik sayap ke atas. Bulu burung selain berfungsi untuk terbang, bulu-bulu pada burung juga berfungsi untuk menahan panas sehingga tubuh burung dapat menjaga panas tubuhnya. Otot pada tubuhnya bekerja lebih efisien dalam keadaan hangat. Burung memiliki teknik untuk terbang (teknik terbang). Burung terbang dengan mengepakkan sayap, yaitu mengepakkan sayap dari atas ke bawah untuk menimbulkan gerakan yang mengangkat dan mendorong tubuhnya di udara. Gerakan mendorong dan mengangkatkan sayap, memerlukan kekuatan yang paling besar. Sementara pada saat mengangkat sayap, memerlukan kekuatan yang lebih kecil.Pada saat mengangkat sayap, burung menempatkan posisi sayapnya ke semula, untuk memulai gerakan gerakan mendorong dan mengangkat tubuh kembali. 

    2.  System pencernaan

            Sistem pencernaan pada burung merpati (Columba domestica) terdiri dari mulut, oesophagus, lambung, usus halus, usus besar dan berakhir di cloaca. Kelenjar pencernaan burung merpati diantaranya adalah pancreas dan hati. Burung merpati tidak memiliki vesica felea, karena burung merpati merupakan hewan pemakan biji-bijian yang tidak mengandung banyak lemak sehingga tidak memiliki vesica felea yang berfungsi untuk mengemulsi lemak. Organ-organ pencernaan pada burung terbagi atas saluran pencernaan dan kelenjar pencernaan. Saluran pencernaan pada burung terdiri dari paruh dan merupakan modifikasi dari gigi, rongga mulut, pharink yang berupa saluran pendek, oesophagus yang dibagian tengahnya pada pangkal leher melebar menjadi tembolok yang merupakan tempat penyimpanan sementara lalu menuju lambung. Lambung terbagi menjadi dua, lambung kelenjar dan lambung otot. Pencernaan berlanjut ke usus halus yang terdiri dari duodenum, jejunum, ileum lalu menuju usus besar dan bermuara pada kloaka. Duodenum berbentuk seperti huruf U dan dibagian proksimal dan distalnya terdapat pancreas, ductus sisticus bermuara ke duodenum bagian distal yang membawa empedu dari hati langsung ke sistem saluran pencernaan. Jejunum dan ileum yaitu usus halus sesudah duodenum, usus bagian-bagiannya tidak nyata, rectum adalah usus kasar yang bermuara di cloaca (Water and Sayles, 1959).

  3.  System ekskresi


            Ginjal merupakan salah satu alat ekskresi pada burung merpati. Ginjal terletak di sebelah dorsal. Ginjal pada semua vertebrata terdiri atas unit-unit yang disebut tubulus ginjal atau nefron yang ujungnya buntu dan menerima filtrat dari darah (Villee et al.,1988). Saluran keluar pada merpati mengarah ke posterior yaitu ureter yang bermuara ke vesica urinaria. Langkah pertama dalam pembentukan urin adalah penyaringan atau filtrasi. Sisa-sisa dan materi lain dibawa ke aliran darah oleh arteria renalis dan arteriola ke glomerulus. Langkah kedua yaitu penghisapan differensial oleh sel-sel tubulus convoluted proximal dan loop of handle serta tubulus convoluted distalis (Jasin, 1989).




    4.    System sirkulasi

Sistem sirkulasi pada burung merupakan sistem peredaran tertutup. Darah yang dipompa oleh jantung dialirkan ke seluruh tubuh dan kembali ke jantung melalui pembuluh darah. Jantung merpati terdiri dari 4 ruangan yaitu 2 atrium dan 2 ventrikel. Jantung terrsebut mempunyai warna merah hati pekat
   Jantung mempunyai empat ruang dengan sekat yang sempurna antara belahan jantung kiri dan kanan. Atrium dextra menerima darah yang sudah dipakai oleh tubuh bagian atas maupun bagian bawah. Melalui klep, darah dari atrium dextra dialirkan ke dalam ventrikulum dextra dan selanjutnya dipompakan ke paru-paru. Darah dioksider (mengandung O2) yang berasal dari paru-paru masuk ke dalam atrium sinistra, dari atrium sinistra darah menuju ventriculum sinistra melalui klep. Selanjutnya darah dipompakan ke seluruh tubuh melalui aorta (Soemiadji,1986).
      Pembuluh darah dibedakan atas pembuluh darah arteri dan pembuluh darah vena:
1.      Pembuluh darah arteri keluar dari ventrikulum sebanyak tiga buah yaitu:
  1. arteri anonima sinistra menuju ke kiri
  2. arteri anonima dextra menuju ke kanan
Masing-masing arteri anonima bercabang: arteri carotis comunis yang menuju ke daerah kepala, arteri pectoralis yang besar menuju ke musculus pectoralis may, arteri sublavia yang menuju ke ketiak menjadi arteri axilaris dan yang menuju terus ke anggota muka sebagai arteri branchialis.
c.       aorta merupakan sisa dari archus aorticus yang menuju ke kanan, sedangkan archus aorticus yang menuju ke kiri telah hilang. Archus aortae tersebut melingkari bronchus kemudian membelok ke kaudal menjadi aorta dorsalis.
     Dari ventricum dextrum ke luar hanya sebuah arteri yaitu arteri pulmonalis yang selanjutnya pecah menjadi ramus dextrum menuju pulmo kanan, dan ramus sinentrum menuju ke pulmo kiri
2.      Pembuluh darah vena dibedakan atas:
1  1. Yang masuk ke dalam atrium dextrum yaitu vena cava superior terdiri atas vena cava superior terdiri atas vena cava superior sinistrum dan vena cava superior dextrum. Masing-masing vena cava tersebut menerima darah dari: vena cava jugularis dari daerah kepala, vena sub clavia dari anggota muka, vena pecroralis dari musculus pectoralis, vena cava inferior, yang membawa darah  dari bagian bawah tubuh.
   2. Yang masuk ke dalam atrium sinistrum yaitu dua bagian  vena pulmonalis yang datang dari pulmo kanan dan kiri (Jasin,1984)
      Terdapat dua pembuluh prekava fungsional dan postkava lengkap.   Prekava terbentuk oleh penyatuan pembuluh darah dari kerongkongan dan bagian tulang selangka (subklavia) pada tiap sisi. Postkava menerima darah dari anggota badan melalui saluran gerbang ginjal (portal renalis), yang lewat melalui ginjal tetapi tidak terpecah menjadi kapiler-kapiler dan karenanya tidak dapat disamakan dengan portal renalis dari vertebrata yang lebih rendah (Sukiya,2005).

e.     System koordinasi
  Sistem saraf pusat burung menunjukkan perkembangan lebih maju dari pada sistem sartaf reptil. Cerebrum ukurannya nbesar dan menutup diencephalon dan lobus opticus. Lobus opticus pada burung secara proporsional berukuran besar, hal ini merupupakan kekecualian, nampaknya berkaitan dengan ketajaman pandang yang dimiliki burung. Cerebellum pada burung lebih besar dari pada cerebelum reptil, berlekuk dalam meskipun tidak sebesar/sedalam pada mamalia, juga seperti amniota lain ada 12 saraf kranialis.

f  5.System reproduksi

Pada sistem reproduksinya, hewan jantan memiliki sepasang testis yang bulat, berwarna putih, melekat disebelah anterior dari ren dengan suatu alat penggantung. Testis sebelah kanan lebih kecil daripada yang kiri. Dari masing-masing testis terjulur saluran vasa deferrens sejajar dengan ureter yang berasal dari ren. Pada sebagian besar aves memiliki vesicular seminalis yang merupakan gelembung kecil bersifat kelenjar sebagai tempat menampung sementara sperma sebelum dituangkan melalui papil yang terletak pada kloaka. Di dalam cloaca pada beberapa species memiliki penis sebagai alat untuk menuangkan sperma ke kloaka hewan betina. Pada hewan betina terdapat sepasang ovari, hanya yang dextrum mengalami otrophis (mengecil dan tidak bekerja lagi). Dari ovari menjulur oviduct panjang berkelok-kelok, berlubang pada bagian cranial dengan suatu bentuk corong. Lubang oviduct itu disebut ostium opdominalis. Dinding oviduct selanjutnya tersusun atas muskulus dan epithelium yang bersifat glandulair, yang memberi sekresi yang kelak membungkus telur, yaqkni albumen sebagai putih telur, membran tipis disebelah luar albumen dan cangkok yang berbahan zat kapur yang dibuat oleh kelenjar di sebelah caudal. Uterus yang sebenarnya belum ada (Jasin, 1989).