Morfologi dan Anatomi Burung Merpati
Columba domestica
Morfologi
Tubuh
burung merpati (Columba domestica)
terbagi atas caput, cervix, truncus dan cauda. Caputnya relative kecil,
terdapat paruh yang dibentuk oleh maksilla dan mandibula, nares terletak pada
bagian lateral paruh bagian atas. Selain itu. Anggota badan (extrimitas) yang
seluruhnya tertutup bulu kecuali pada paruh dan kakinya. Kakinya dapat digunakan untuk berjalan, bertengger
maupun berenang (dengan selaput interdigital), tidak bergigi dan mempunyai
paruh yang berbeda-beda sesuai jenis makanannya
Columba
domestica merupakan
salah satu dari class aves. Burung ini termasuk hewan berdarah panas dan
berkembang biak dengan ovipar atau bertelur. Columba domestica mampu
mengenal habitatnya. Ketika burung dilepas maka ia akan kembali ke sarangnya
Menurut letaknya, bulu
aves dibedakan menjadi:
§ Tectrices, bulu yang menutupi badan.
§ Rectrices, bulu yang berada pada
pangkal ekor, vexilumnya simetris dan berfungsi sebagai kemudi.
§ Remiges, bulu pada sayap yang dibagi
lagi menjadi:
§ Remiges primarie yang melekatnya secara
digital pada digiti dan secara metacarpal pada metacarpalia.
§ Remiges secundarien yang melekatnya
secara cubital pada radial ulna.
§ Remiges
tertier yang terletak paling dalam nampak sebagai kelanjutan sekunder daerah
siku.
§ Parapterum,
bulu yang menutupi daerah bahu.
§ Ala
spuria, bulu kecil yang menempel pada ibu jari
Klasifikasi
Columba domestica menurut Jasin
(1989) adalah sebagai berikut :
Phylum :
Chordata
Subphylum :
Vertebrata
Class :
Aves
Ordo :
Columbiformes
Famili :
Columbidae
Genus :
Columba
Species : Columba domestica
Anatomi
1.
System gerak
Tengkorak
: Melindungi otak dan isi
kepala
Tulang leher : Untuk menghubungkan ke tempurung kepala
Tulang lengan : Untuk menggerakkan sayap
Tulang hasta : Tulang sayap yang menghubungkan dengan tulang lengan
Tulang pengumpil : Tulang sayap yang menghubungkan dengan tulang lengan
Korakoid : Penghubung tulang dada
Tulang leher : Untuk menghubungkan ke tempurung kepala
Tulang lengan : Untuk menggerakkan sayap
Tulang hasta : Tulang sayap yang menghubungkan dengan tulang lengan
Tulang pengumpil : Tulang sayap yang menghubungkan dengan tulang lengan
Korakoid : Penghubung tulang dada
Tulang dada
: Tempat
melekatnya oto untuk terbang
Tulang rusuk : Tulang yang melindungi isi perut
Pelvis
: Penghubung
tulang ekor
Tulang ekor
: Tulang penghubung dengan kloaka
Tulang kering
: Penghubung tulang paha kebetis
Tulang paha
: Untuk persendian.
Burung juga memiliki rangka
dalam. Burung terbang dengan cara mengepakkan sayap. Gerakan sayap dapat
dikendalikan oleh otot-otot terbang yang sangat kuat. Otot-otot tersebut
melekat pada tulang dada. Burung memiliki dua otot terbang, ketika
salah satu otot menarik ke bawah otot yang lain menarik sayap ke atas. Bulu
burung selain berfungsi untuk terbang, bulu-bulu pada burung juga berfungsi
untuk menahan panas sehingga tubuh burung dapat menjaga panas
tubuhnya. Otot pada tubuhnya bekerja lebih efisien dalam keadaan hangat.
Burung memiliki teknik untuk terbang (teknik terbang). Burung terbang
dengan mengepakkan sayap, yaitu mengepakkan sayap dari atas ke bawah untuk
menimbulkan gerakan yang mengangkat dan mendorong tubuhnya di
udara. Gerakan mendorong dan mengangkatkan sayap, memerlukan kekuatan yang
paling besar. Sementara pada saat mengangkat sayap, memerlukan kekuatan yang
lebih kecil.Pada saat mengangkat sayap, burung menempatkan posisi sayapnya ke
semula, untuk memulai gerakan gerakan mendorong dan mengangkat tubuh
kembali.
2.
System pencernaan
Sistem pencernaan
pada burung merpati (Columba domestica)
terdiri dari mulut, oesophagus, lambung, usus halus, usus besar dan berakhir di
cloaca. Kelenjar pencernaan burung merpati diantaranya adalah pancreas dan
hati. Burung merpati tidak memiliki vesica felea, karena burung merpati
merupakan hewan pemakan biji-bijian yang tidak mengandung banyak lemak sehingga
tidak memiliki vesica felea yang berfungsi untuk mengemulsi lemak. Organ-organ
pencernaan pada burung terbagi atas saluran pencernaan dan kelenjar pencernaan.
Saluran pencernaan pada burung terdiri dari paruh dan merupakan modifikasi dari
gigi, rongga mulut, pharink yang berupa saluran pendek, oesophagus yang
dibagian tengahnya pada pangkal leher melebar menjadi tembolok yang merupakan
tempat penyimpanan sementara lalu menuju lambung. Lambung terbagi menjadi dua,
lambung kelenjar dan lambung otot. Pencernaan berlanjut ke usus halus yang
terdiri dari duodenum, jejunum, ileum lalu menuju usus besar dan bermuara pada
kloaka. Duodenum berbentuk seperti huruf U dan dibagian proksimal dan distalnya
terdapat pancreas, ductus sisticus bermuara ke duodenum bagian distal yang
membawa empedu dari hati langsung ke sistem saluran pencernaan. Jejunum dan
ileum yaitu usus halus sesudah duodenum, usus bagian-bagiannya tidak nyata,
rectum adalah usus kasar yang bermuara di cloaca (Water and Sayles, 1959).
3. System
ekskresi
Ginjal merupakan salah satu alat ekskresi pada burung
merpati. Ginjal terletak di sebelah dorsal. Ginjal pada semua vertebrata
terdiri atas unit-unit yang disebut tubulus ginjal atau nefron yang ujungnya
buntu dan menerima filtrat dari darah (Villee et al.,1988). Saluran keluar pada
merpati mengarah ke posterior yaitu ureter yang bermuara ke vesica urinaria.
Langkah pertama dalam pembentukan urin adalah penyaringan atau filtrasi.
Sisa-sisa dan materi lain dibawa ke aliran darah oleh arteria renalis dan
arteriola ke glomerulus. Langkah kedua yaitu penghisapan differensial oleh
sel-sel tubulus convoluted proximal dan loop of handle serta tubulus convoluted
distalis (Jasin, 1989).
4.
System sirkulasi
Sistem
sirkulasi pada burung merupakan sistem peredaran tertutup. Darah yang dipompa
oleh jantung dialirkan ke seluruh tubuh dan kembali ke jantung melalui pembuluh
darah. Jantung merpati terdiri dari 4 ruangan yaitu 2 atrium dan 2 ventrikel.
Jantung terrsebut mempunyai warna merah hati pekat
Jantung mempunyai empat ruang dengan sekat
yang sempurna antara belahan jantung kiri dan kanan. Atrium dextra menerima
darah yang sudah dipakai oleh tubuh bagian atas maupun bagian bawah. Melalui
klep, darah dari atrium dextra dialirkan ke dalam ventrikulum dextra dan
selanjutnya dipompakan ke paru-paru. Darah dioksider (mengandung O2) yang
berasal dari paru-paru masuk ke dalam atrium sinistra, dari atrium
sinistra darah menuju ventriculum sinistra melalui klep. Selanjutnya darah
dipompakan ke seluruh tubuh melalui aorta (Soemiadji,1986).
Pembuluh darah dibedakan
atas pembuluh darah arteri dan pembuluh darah vena:
1.
Pembuluh darah arteri keluar dari ventrikulum sebanyak tiga buah yaitu:
- arteri anonima sinistra menuju ke kiri
- arteri anonima dextra menuju ke kanan
Masing-masing arteri anonima bercabang:
arteri carotis comunis yang menuju ke daerah kepala, arteri pectoralis yang
besar menuju ke musculus pectoralis may, arteri sublavia yang menuju ke ketiak
menjadi arteri axilaris dan yang menuju terus ke anggota muka sebagai arteri
branchialis.
c.
aorta merupakan sisa dari archus aorticus yang menuju ke kanan, sedangkan
archus aorticus yang menuju ke kiri telah hilang. Archus aortae tersebut
melingkari bronchus kemudian membelok ke kaudal menjadi aorta dorsalis.
Dari ventricum dextrum ke luar
hanya sebuah arteri yaitu arteri pulmonalis yang selanjutnya pecah menjadi
ramus dextrum menuju pulmo kanan, dan ramus sinentrum menuju ke pulmo kiri
2.
Pembuluh darah vena dibedakan atas:
1 1. Yang masuk ke dalam atrium dextrum yaitu vena cava superior terdiri atas vena
cava superior terdiri atas vena cava superior sinistrum dan vena cava superior
dextrum. Masing-masing vena cava tersebut menerima darah dari: vena cava
jugularis dari daerah kepala, vena sub clavia dari anggota muka, vena
pecroralis dari musculus pectoralis, vena cava inferior, yang membawa
darah dari bagian bawah tubuh.
2.
Yang masuk ke dalam atrium sinistrum yaitu dua bagian vena pulmonalis
yang datang dari pulmo kanan dan kiri (Jasin,1984)
Terdapat dua pembuluh
prekava fungsional dan postkava lengkap. Prekava terbentuk oleh
penyatuan pembuluh darah dari kerongkongan dan bagian tulang selangka (subklavia)
pada tiap sisi. Postkava menerima darah dari anggota badan melalui saluran
gerbang ginjal (portal renalis), yang lewat melalui ginjal tetapi tidak
terpecah menjadi kapiler-kapiler dan karenanya tidak dapat disamakan dengan
portal renalis dari vertebrata yang lebih rendah (Sukiya,2005).
e.
System koordinasi
Sistem
saraf pusat burung menunjukkan perkembangan lebih maju dari pada sistem sartaf
reptil. Cerebrum ukurannya nbesar dan menutup diencephalon dan lobus opticus.
Lobus opticus pada burung secara proporsional berukuran besar, hal ini
merupupakan kekecualian, nampaknya berkaitan dengan ketajaman pandang yang
dimiliki burung. Cerebellum pada burung lebih besar dari pada cerebelum reptil,
berlekuk dalam meskipun tidak sebesar/sedalam pada mamalia, juga seperti
amniota lain ada 12 saraf kranialis.
f 5.System reproduksi
Pada sistem reproduksinya, hewan jantan memiliki sepasang testis yang
bulat, berwarna putih, melekat disebelah anterior dari ren dengan suatu alat
penggantung. Testis sebelah kanan lebih kecil daripada yang kiri. Dari
masing-masing testis terjulur saluran vasa deferrens sejajar dengan ureter yang
berasal dari ren. Pada sebagian besar aves memiliki vesicular seminalis yang
merupakan gelembung kecil bersifat kelenjar sebagai tempat menampung sementara
sperma sebelum dituangkan melalui papil yang terletak pada kloaka. Di dalam
cloaca pada beberapa species memiliki penis sebagai alat untuk menuangkan
sperma ke kloaka hewan betina. Pada hewan betina terdapat sepasang ovari, hanya
yang dextrum mengalami otrophis (mengecil dan tidak bekerja lagi). Dari ovari
menjulur oviduct panjang berkelok-kelok, berlubang pada bagian cranial dengan
suatu bentuk corong. Lubang oviduct itu disebut ostium opdominalis. Dinding
oviduct selanjutnya tersusun atas muskulus dan epithelium yang bersifat
glandulair, yang memberi sekresi yang kelak membungkus telur, yaqkni albumen
sebagai putih telur, membran tipis disebelah luar albumen dan cangkok yang
berbahan zat kapur yang dibuat oleh kelenjar di sebelah caudal. Uterus yang
sebenarnya belum ada (Jasin, 1989).
0 komentar:
Posting Komentar